POLRESBERAU.COM, TANJUNG REDEB – Ada yang lain dari pengajian subuh di Masjid Al-Mubarok Wicaksana Laghawa Polres Berau kali ini, Senin (9/1/2023).
Pasalnya, pemateri pengajian kali ini adalah Pendiri Pesantren Tasawuf Underground, Ustaz Halim Ambiya.
Dengan tema, Peta Jalan Pulang Anak Jalanan, ia bercerita, anak punk jalanan, yang juga kaum marginal, lengket dengan stigma negatif di sendi kehidupan sosial. Tak jarang, keberadaan mereka malah dianggap meresahkan.
Lewat komunitas itulah, para kaum marginal itu dibimbing kembali pada ‘peta jalan pulang’.
“Tak hanya agar diterima di lingkungan keluarga dan sosial, tapi juga bertakwa,” ungkapnya.
Tak hanya sekadar mengaji, Ustaz Halim menjadikan sholat dan baca Al-Quran sebagai sarana terapi agar anak punk jalanan yang dibina, lepas dari konsumsi narkotika dan minuman beralkohol. Mereka, dibuat merasakan kenikmatan saat zikir dan sholat.
“Seperti layaknya pendidikan di pesantren, bagaimana mereka belajar zikir dan sholat yang melepaskan mereka dari narkoba dan psikotropika. Semua anak punk akan terdedah oleh psikotropika, nah saya terapi mereka dengan zikir dan sholat. Nge-fly enggak perlu pakai gele. Mereka merasakan sensasi bagaimana nikmatnya saat berzikir menyebut asma Allah dengan jiwa dan raganya. Sehingga mereka malu menghadap Tuhan-nya dengan mabuk dan psikotropika dan kegiatan yang buruk,” beber Ustaz Halim.
Dalam membina anak punk jalanan, Tasawuf Underground menerapkan konsep “Peta Jalan Pulang”. Yakni, jalan pulang kepada Allah dengan pembinaan rohani yang dijadikan terapi dan melepaskan mereka dari narkoba.
“Jadi banyak hal baik yang didapat: terbebas dari narkoba, dirinya semakin rajin beribadah kepada Tuhan-nya. Juga bebas dari tindak pidana karena sudah tidak lagi mengonsumsi obat terlarang itu,” tuturnya.
HUMAS POLRES BERAU