Mengenal Tim Respons Bencana Satbrimob Polda Kaltim 

BALIKPAPAN-Tim ini dibentuk untuk membantu proses penyelamatan korban bencana khususnya di Balikpapan. Selain diisi personel yang punya keahlian penyelamatan, tim ini juga dibekali dengan perlengkapan yang mumpuni.

 

Tak hanya mahir dalam operasi penjinakan bom dan penyelamatan sandera, anggota Satuan Brigade Mobile (Brimob) Polda Kaltim juga punya keahlian dalam operasi penyelamatan korban bencana. Seperti yang ditunjukkan Tim Respons Bencana yang ada di Satbrimob Polda Kaltim.

 

Tim Respons Bencana ini, dikatakan Komandan Tim, Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Anredenus Kanuk terdiri dari seluruh personel Brimob Polda Kaltim. “Karena memang semua anggota Brimob Polda Kaltim punya kemampuan penyelamatan,” terang Komandan Satuan Brimob Polda Kaltim Kombes Pol Andy Rifai di Markas Komando Satuan Brimob Polda Kaltim, Jalan Jenderal Sudirman, Stal Kuda, Balikpapan, Senin (28/11).

 

Personel yang stand by di posko Respon Bencana berjumlah enam orang. Jika kondisi di lapangan butuh tambahan personel, nanti akan dilakukan penambahan dukungan, tergantung keperluan.

 

Tidak main-main, personel Tim Respons Bencana ini juga memiliki keahlian penyelamatan di darat, laut dan udara. “Khusus untuk tim selam, mereka semua punya sertifikasi selam,”urainya.

 

Kesehariannya, Andredenus jabat Panit II Subden Bantuan Taktik Satbrimob Polda Kaltim ini menambahkan, tak hanya didukung personel yang punya skill penyelamatan, Tim Respons Bencana juga dibekali dengan peralatan penunjang operasi rescue yang cukup lengkap, seperti kapal cepat dengan kapasitas besar, perlengkapan selam yang memadai dan armada pemadam kebakaran berupa dua unit water canon, dengan kapasitas angkut air masing-masing 7.000 liter.

 

“Selain itu kami juga punya alat teknis terbaru untuk memotong besi untuk korban terjepit, pompa hidrolik dan alat komunikasi under water kami sudah punya,” jelas dia.

 

Selain melakukan operasi penyelamatan, Tim Respons Bencana juga selalu membantu pengamanan di lokasi bencana. Pengamanan, kata dia tetap diperlukan agar tidak terjadi chaos dan perilaku kriminal.

 

Misalnya saja, saat proses pemadaman kebakaran, petugas BPDB biasanya mengalami kesulitan saat memasuki lokasi karena warga yang berkerumun maupun oknum yang memanfaatkan situasi untuk melakukan pencurian.

 

“Jadi kami bantu amankan jalan, amankan rumah warga agar tidak ada tindakan criminal. Dan yang tak kalah penting mengamankan petugas pemadam yang bertugas. Sebab di beberapa tempat, petugas pemadam kadang mendapat intimidasi dari warga yang panik,” beber dia.

 

Tak hanya memberi bantuan di Balikpapan, Tim Respons Bencana juga pernah membantu proses evakuasi korban bencana gempa NTB beberapa tahun lalu.