POLRES BERAU, TANJUNG REDEB – Sebagai bentuk kepedulian terhadap aspirasi masyarakat, Polres Berau rutin menggelar Jumat Curhat, di mana warga dapat mengutarakan keluhan dan pertanyaan mereka. Jumat Curhat kali ini dipimpin langsung Kapolres Berau AKBP Steyven Jonly Manopo.
Salah satu curhatan datang dari Syarif, Kasi Pemerintahan Kelurahan Rinding, yang menanyakan tentang seringnya dipanggil sebagai saksi dalam perkara sengketa tanah, meskipun sengketa tersebut terjadi sebelum dia menjabat.
Kapolres Berau memberikan jawaban tegas, menyatakan bahwa hal itu adalah tanggung jawab yang harus dihadiri, bahkan dianggap sebagai kesempatan untuk memperkuat silaturahmi dengan petugas polisi.
“Saya memahami bahwa kehadiran saya sebagai saksi adalah bagian dari proses hukum. Saya berterima kasih atas penjelasan Kapolres, dan saya akan melaksanakan tanggung jawab ini dengan baik,” ucap Syarif
Curhatan kedua datang dari Hj Nuge, seorang penjual aksesoris dan souvenir khas Kalimantan, yang merasa khawatir akan keamanan tokoannya. Nuge mengungkapkan bahwa kaca etalase tokonya pernah dipecahkan dan barang-barangnya diambil, padahal sebelumnya terdapat sistem CCTV yang kini telah dilepas.
“Kami memang memiliki keterbatasan jumlah petugas keamanan, namun kami akan memprioritaskan keamanan di tempat terbuka dan mengintensifkan patroli di area tersebut,” ujar salah satu petugas keamanan pasar.
Kapolres Berau AKBP Steyven Jonly Manopo menambahkan, pihaknya juga akan memastikan agar tempat penjualan di ruang terbuka menjadi prioritas patroli keamanan kami. Selain itu, kami akan mendorong pemasangan kembali CCTV di area terbuka untuk meningkatkan keamanan di sekitar pasar.
Acara “Jumat Curhat” di Polres Berau tidak hanya menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan curhatan mereka, tetapi juga sebagai ajang dialog yang membangun antara polisi dan warga. Dengan solusi konkret yang diberikan oleh Kapolres, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan dan penegakan hukum di Berau semakin meningkat.
HUMAS POLRES BERAU