Polres Berau – Pada hari Kamis, 4 Juli 2024, kegiatan Rembug Stunting Tingkat Kelurahan Tanjung Redeb berlangsung di Aula Kelurahan Tanjung Redeb, Jl. Mangga 1, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau. Acara yang dimulai pukul 09.30 WITA hingga 12.15 WITA ini bertujuan untuk membahas upaya penanganan dan pencegahan stunting di wilayah tersebut.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana, Pengendalian Penduduk, dan Perlindungan Anak; Kasi Kesos Kecamatan Tanjung Redeb, Kristian Bondan, yang mewakili Camat Tanjung Redeb; Lurah Tanjung Redeb, Tri Wahyu Susilo, SSTP; Kepala Puskesmas Tanjung Redeb, H. Kasran; pegawai KUA Kecamatan Tanjung Redeb, Usman; Bhabinkamtibmas Kelurahan Tanjung Redeb, Aipda Andreas Jonson Marpaung; Babinsa Kelurahan Tanjung Redeb, Sertu Abdul Aziz; para ketua RT, serta kader Posyandu.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan doa dari KUA Kecamatan Tanjung Redeb, serta beberapa sambutan dari Lurah Tanjung Redeb, Kasi Kesos Kecamatan Tanjung Redeb, dan Kepala Puskesmas Tanjung Redeb. Lurah Tanjung Redeb, Tri Wahyu Susilo, dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya pemerintah dari pusat hingga daerah untuk menekan angka stunting. Ia mengungkapkan bahwa masih banyak masyarakat yang salah paham tentang stunting, sehingga menganggapnya sebagai aib.
Kasi Kesos Kecamatan Tanjung Redeb, Kristian Bondan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan ajang tukar pendapat mengenai masalah yang dihadapi dan pentingnya sinergi dalam menekan angka stunting. Sementara itu, Kepala Puskesmas Tanjung Redeb, H. Kasran, menjelaskan tentang anggaran yang disediakan untuk penanganan stunting tahun ini sebesar Rp376.886.000 dan pentingnya dukungan dari para kader Posyandu serta pihak terkait lainnya.
Pemaparan lebih lanjut dari Isti Harjanti dari Puskesmas Tanjung Redeb menjelaskan bahwa angka stunting berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) telah menurun 0.1%, dengan target pencapaian 14%. Ia juga menjelaskan indikator stunting secara kasat mata, yaitu tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur, serta pentingnya intervensi spesifik seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Dalam diskusi, para kader Posyandu dan ketua RT menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi, seperti kurangnya tingkat kehadiran di posyandu, masyarakat yang berpindah-pindah, dan kondisi posyandu yang kurang mendukung. Bhabinkamtibmas Kelurahan Tanjung Redeb, Aipda Andreas Jonson Marpaung, menyarankan agar para kader Posyandu memberikan informasi mengenai orang tua yang masih enggan membawa anaknya ke posyandu untuk diberikan himbauan bersama oleh Bhabinkamtibmas, Lurah, dan Babinsa.
Kegiatan ini berjalan dengan aman dan terkendali, dan diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membawa anaknya ke posyandu, sehingga angka stunting di Kelurahan Tanjung Redeb dapat ditekan.
Humas Polres Berau